Oleh : Jaka Saputra, S.Pd
Dalam suasana hening di kelas, seperti biasa pak Jaka selalu menginstruksikan santri untuk diam sejenak selama 5 menit. Pak jaka ingin menciptakan suasa hening penuh ketenangan sebelum memulai Kegiatan Belajar Mengajar. Kali ini pak Jaka mengajar di kelas baru, dengan suasana dan santri baru.
*
Bismillah.
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.
Apa kabar semuanya ? semoga selalu sehat ya.
Pak guru kali ini ingin bertanya,
Ada yang suka Matematika gak ?
Jangan bilang kalau Matematika itu susah ya.
Matematika gampang kok.
Justru Mata Pelajaran yang satu ini adalah mata Pelajaran yang menyenangkan.
Tapi… kembali lagi ke perspektif masing masing ya. Hehehe…
Pak guru lanjut ya.
Dalam Matematika kelas VIII ada materi tentang operasi bilangan. Di kelas VII juga ada materinya. Tidak asing bagi kita semua terkait istilah penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Nah, dalam hal ini, pak guru ingin menanyakan tentang operasi bilangannya.
Pernah diajarkan ya tentang operasi bilangan saat di bangku SD dulu ? Tentu pernah.
(Semua siswa tampak kebingungan dan tersenyum. Pak guru sambil menuju ke papan, kemudian menuliskan operasi bilangannya)
“Baik anak-anak. Ada yang tahu positif dikali positif hasilnya apa ? positif atau negatif ?Ayoo. diingat ya Pelajaran kelas VII dulu dan saat di bangku SDnya ya. Kita Bahas perkalian ya.”
Ada yang menjawab, “ positif pak guru”.
Ada pula yang menjawab dengan teriakan keras, “negatif pak guru”.
(dalam hati pak guru berucap, Masya Allah).
“baik anak anak, hasilnya adalah negatif ya”
Salah satu siswa bertanya, “kok bisa pak?”
“Baik ya. Pak guru jelasin “
*
Sedikit prolog di atas sedikit memberi gambaran tentang suasana pra belajar siswa sebelum masuk ke materi pokok. Pak Jaka memberikan penguatan dan mencoba membangkitkan memori tentang materi di kelas sebelumnya.
Dalam Matematika terkait materi operasi bilangan perkalian, ada 4 pola dasar yang perlu diketahui.
( + ) x ( + ) = ( + ) atau positif dikalikan positif hasilnya positif
( – ) x ( – ) = (+) atau negatif dikalikan negatif hasilnya positif
(+) x ( – ) = ( – ) atau positif dikalikan negatif hasilnya negatif
( – ) x ( + ) = ( – ) atau negatif dikalikan positif hasilnya negatif
Bisa pula disajikan dalam bentuk tabel suku di bawah ini.
Suku Pertama | Suku Kedua | Hasil | |||
I | + | x | + | + | |
II | – | x | – | + | |
III | + | x | – | – | |
IV | – | x | + | – |
Untuk memudahkan siswa memahami pola tesebut, pak Jaka memberikan analogi sederhana yang kaitannya dengan kebaikan dan keburukan. Beliau memberikan permisalan dengan istilah suku pertama dan susu kedua. Suku pertama yang bilangan positifnya diartikan sebagai “kebaikan” sedangkan bilangan negatif diartikan sebagai “keburukan”. Kemudian suku kedua, bilangan positif diartikan dengan “dilakukan” sedangkan bilangan negatif diartikan sebagai “tidak dilakukan”
Pada baris I terdapat tanda positif dikalian dengan tanda positif dan menghasilkan tanda positif. Dengan kata lain, bilangan positif dikalikan dengan bilangan positif, maka menghasilkan bilangan positif. Artinya kebaikan (+) yang dilakukan (-), merupakan sesuatu yang baik (+).
Pada baris II terdapat tanda negatif dikalian dengan tanda negatif dan menghasilkan tanda positif. Dengan kata lain, bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif, maka menghasilkan bilangan positif. Artinya keburukan (-) yang tidak dilakukan (-), merupakan sesuatu yang baik (+).
Pada baris III terdapat tanda positif dikalian dengan tanda negatif dan menghasilkan tanda negatif. Dengan kata lain, bilangan positif dikalikan dengan bilangan negatif, maka menghasilkan bilangan negatif. Artinya kebaikan (+) yang tidak dilakukan (-), merupakan sesuatu yang tidak baik (-).
Kemudian yang terakhir pada baris IV terdapat tanda negatif dikalian dengan tanda positif dan menghasilkan tanda negatif. Dengan kata lain, bilangan negatif dikalikan dengan bilangan positif, maka menghasilkan bilangan negatif. Artinya keburukan (-) yang dilakukan (+), merupakan sesuatu yang tidak baik (-).